Sunday, February 03, 2013

#612: #30HariBercerita Hari Ke-26: Font

font [font]

—noun Printing .

1. a complete assortment of type of one style and size.

[dari dictionary.com]

You know. Gua baru aja ganti font di Ginny gua. Tadinya pake yang namanya Choco cooky, sekarang pake yang Bens Hand. Lucu nih, yang Bens Hand. Andai tulisan tangan gua kayak si Bens Hand ini *ngayal*.

Nih, font Bens Hand tu kayak gini, nih.
*screenshot*
Bagus, kan? Kan? Kan? #iyainajanapa >_<

Emang gua ini punya kesukaan yang rada aneh. Gua suka tulisan tangan yang bagus. Font yang bagus juga. Hal sepele, mungkin, buat orang lain. Tapi buat gua, bisa bikin berjam-jam untuk "cuma" nentuin font apa yang bakal gua pake buat di laporan, misalnya -padahal kalo di laporan mah, ya default: kalo ga Arial, ya Times New Roman :P. Atau di gadget gua.

Ga tau juga ya, sejak kapan gua begini. Dari mulai bisa nulis? Ah, palingan mulai dari SMP. Waktu mulai nulis-nulis di diary *tsah diary, wkwkwkk*. Mungkin karena sadar tulisan tangan gua ga bagus-bagus amat, jadi gua seneng banget liat tulisan tangan atau jenis font yang bagus-bagus. Kadang bisa bikin merinding, saking gua excited-nya. Lebay, emang :)).

Selain itu, gua juga jadi seneng merhatiin tulisan tangan orang lain. Itulah salah satu yang bikin gua makin seneng berkirim kartupos, dan ikutan #postcrossing. Ada satu tulisan tangan postcrosser yang gua suka banget. Tulisannya bulet-bulet gitu. Seakan ramah menyapa. Si postcrosser itu namanya Sandra, dari Belanda. Sampe sekarang kami masih saling berkirim kartupos nonresmi #postcrossing. Alias direct swap. Dan dia sekarang masuk ke daftar orang-yang-harus-gua-kirim-kartupos kalo gua jalan-jalan.
Terus gua pernah dapet juga kartupos dengan tulisan tangan yang mirip tulisan tangan Sandra. Bulet-bulet seakan menyapa ramah. Dia dari Belanda juga. Gua jadi kepikiran: apa tulisan tangan orang-orang Belanda itu bulet-bulet seakan menyapa ramah kayak kedua postcrosser itu, ya? :D

Ngomong-ngomong tulisan tangan, gua pernah baca satu artikel di rubrik tanya jawab psikologi (kalo ga salah) di tabloid wanita gitu, tentang jenis tulisan tangan. Entah pertanyaannya apa, tapi di situ dibilang kalo tulisan tangan 'anak teknik' sama 'anak sosial' bisa keliatan bedanya. Tulisan tangan 'anak teknik' itu tajem-tajem, dengan spasi yang renggang; sedangkan tulisan tangan 'anak sosial' itu bulet-bulet, dengan spasi yang lebih rapat. Bayangin aja, kata artikel itu, kalo kita tiduran di atas tulisan tangan 'anak teknik', kita serasa ditusuk-tusuk. Sementara kalo tiduran di atas tulisan tangan 'anak sosial', serasa tidur di kasur empuk.

Iya kah? Entahlah. Tapi sejak baca artikel itu, gua jadi semacam merhatiin tulisan-tulisan tangan yang gua jumpai. Ini 'anak teknik' atau 'anak sosial'? :D

Nah kalo tulisan tangan gua sendiri?
Hm. Kadang keliatannya tajem-tajem gitu. Tapi kadang, gua suka sengaja nulis yang bulet-bulet gitu. Kayak tulisan tangan mantan bos gua. Nah, gua juga suka tuh sama tulisan tangan dia. Terus kenapa? Ya bilang aja, sih.. :))

Udah ah.

No comments: