Saturday, May 13, 2006

#226: Dari "Sandaran Hati"

Beberapa waktu lalu, gw posting lirik lagu Sandaran Hati-nya Letto.
Dan ada yang komen kayaknya gw lagi sendirian dan sedih.
Memang lagu itu menyiratkan kesendirian dan kesedihan, ya? Umm.. ya tiap orang pasti punya interpretasi sendiri untuk suatu hal. Termasuk untuk lagunya Letto yang sangat menyentuh hati gw ini *halah*.
Beneran kok, guys. Gw suka lagu Sandaran Hati karena lagunya sangat menyentuh hati gw. Serius, niiy...
Ada satu blog, gw lupa nama n URL-nya, yang juga memuat lirik Sandaran Hati. Komen yang masuk cukup banyak. Salah satunya ada yang bilang, beruntung banget cewek yang dapet lagu ini. Mungkin dia menginterpretasikan lagu ini sebagai lagu cinta. Untuk kekasih.

Kalo gw? Gw menginterpretasikan lagu ini sebagai pengaduan seorang manusia kepada Tuhannya, dan doa memohon bimbingan-Nya.
Gw begitu suka lagu ini karena lagu ini, terutama bait-bait sebelum reff pertama, bisa dibilang gw-banget-geto-lho. Belakangan ini, well, gw sering ngerasa gelisah teu puguh. Begitu gw denger lagu ini, bahkan saat pertama denger intro-nya, gw tau lagu ini bisa sedikit bikin gw adem. Apalagi reff (buat gw, “teringat ku teringat pada janjimu ku terikat, hanya sekejap ku berdiri, kulakukan sepenuh hati” itu adalah shalat) dan satu bait yang terakhir (“inikah yang Kau mau? benarkah ini jalan-Mu? hanyalah Engkau yang kutuju. pegang erat tanganku, bimbing langkah kakiku. aku hilang arah tanpa hadir-Mu”).
“Sedihku ini tak ada arti jika Kau-lah sandaran hati..."

Yap. Memang seharusnya hanya pada-Nya kita berserah diri kan, guys?
Jadi sedih, nih...

4 comments:

Sisca said...

Desy, Setuju...hanya kepada Tuhan lah sebaik2nya tempat kita mengadu dan bersandar :)

Anonymous said...

mengutip dari sinetron yang gue tonton semalem:

hadiah dari Tuhan selalu indah. tapi bukan dari box yang indah kemasannya dan dihiasi pita, tapi dari box yang ikatannya kusut dan membingungkan.
tinggal bagaimana kita dengan sabar dan ikhtiar membuka box tsb.

arie said...

Napa Des?
Lagi disorientasi ama diri sendirikah?
Wajar kok...tiap org ngalamin fase itu.
Hanya satu jawaban utk nenangin jiwa....kembali mendekatkan diri dengan Dia, sang pemilik dan penentu jiwa dan raga :)

Anonymous said...

ko sama banget ya teh?? baru aja kemaren malem ngebahas interpretasi lagu ini sama akang & kita berdua sama2 setuju kl ada sebagian lirik yang ngegambarin ttg sholat & pengaduan sama Tuhan, nice song =)