#476: P.S. I Love You

Akhirnya! Akhirnya! Akhirnya film ini diputer juga di bioskop. Bukan cuma midnight (yang bikin si Botak berpikiran kalo P.S. I Love You ini film jorok *dzigh Botak*), tapi diputer siang sampe malem juga. Ya meski cuma di CiWalk XXI (bacanya “eks eks ai” atau “ten ten wan” ya, konsisten dong :D) itu juga. Gua emang udah lama nunggu film ini sejak denger selentingan kalo chicklit-nya mo diadaptasi ke layar lebar, sejak gua baca review-nya di majalah apa-ya-gua-lupa. Akhirnya! Akhirnya!

Dan penantian gua ga sia-sia. Love it, love it, love it! I-L-O-V-E-I-T ! Bahkan Mee (yang udah duluan bikin review-nya, dalem pula *lirik Mba*) bilang film ini bagus, hehehe…

I love it. Bari ingsreuk-ingsreukan. Selang-seling nangis dan ketawa.
Tapi kayaknya banyakan nangisnya deh, gua mah :D. Untung udah persiapan duduknya mojok. Agak menjauh dari Mee n Nerner, heuheuheu…

Hhhh…
*menerawang*

FYI, P.S. I Love You ini salah satu chicklit yang gua beli. Chicklit ini temen gua waktu gua patah hati berat. Nangis bombay gua, waktu bacanya. Karena kondisi gua saat itu mirip sama Holly :-). Kehilangan pasangan yang saaaangat dicinta pada saat dia masih dibutuhkan. Sama sekali ga bisa lupain. Everything reminds me of him. Everything. Even the night. Ah, ga usah diceritain, deh. Ye…

Betewe, cerita di film-nya agak beda dengan cerita di chicklit. Di chicklit-nya, suratnya berjumlah 12, dan harus dibuka setiap bulan. Yang ngasi semua suratnya sekaligus itu ibunya Holly. Di film, suratnya dateng dengan cara yang ga diduga oleh Holly, tapi ternyata ibunya yang nyimpen semua surat Gerry. Dan suratnya dateng satu-satu. Trus, di chicklit, Holly ga tidur sama laki-laki flirting-annya. Sementara di film, Holly tidur sama William, yang ternyata temen nge-band Gerry dulu :D. Trus, di chicklit, Gerry nyiapin tiket liburan ke daerah pantai gitu deh, kalo gua ga salah –heheheh. Di film, liburannya ke Irlandia, negara asal Gerry. Itu salah tiganya.

But it’s okay for me. Benang merahnya masih ada. Lagian ada juga yang sama dengan di chicklit-nya. Ya iyya lllaaah… gimana sih, gua? :D

Adegan yang paling bikin air mata gua keluar dengan cueknya adalah waktu Holly terus-terusan nelpon ke telpon apartemennya, hanya untuk dengerin suara Gerry di mesin penjawab, huhuhuhuhu… Been there, done that, Hol, huhuhuhu… Sakiiit banget *a la Ruben Onsu*. Bahkan sampe sekarang, gua masih dapet feel-nya *tersenyum lemah*.
Kalo adegan yang paling bikin ngakak, apalagi kalo bukan waktu Holly karaokean. Udah sok-sok seksi gitu, eeh… dia nyungsep kesandung kabel. Dan hidungnya patah, mukanya rada bengep gitu. Yang bikin ketawa sih, tampangnya Gerry waktu di rumah sakit. Campuran antara kasian sama pengen ngetawain tapi takut istrinya ngamuk gitu. Jadi salah tingkah deh, doi :D. Sementara Holly udah bete ke ubun-ubun kayaknya, hehehe…

Duh. Jadi pengen nonton lagi… *bersiap-siap hunting DVD-nya; wink-wink*

Oiya. Hilary Swank dan Gerard Butler pas banget meranin Holly dan Gerry. Dan aksen Irlandia di film ini bikin gua suka-suka gimanaa gitu *ih*. Entah beneran orang Irlandia atau hasil latihan, kedengerannya sekseh, beibeh :D. Apalagi cara Gerry waktu bilang ‘love’ ke Holly. Like this (dari imdb.com):

Holly Kennedy: I don't want to make any mistakes.
Gerry Kennedy: Then you're in the wrong species, love. Be a duck.

“Jangan lupakan kenangan manis kita. Tapi jangan takut untuk jatuh cinta lagi.”
-Gerry Kennedy
(persisnya gimana, tar ya, gua cari di chicklit-nya dulu, hehehe…)

"And I love you till the end…"

P.S. Mba, harus nonton ini cepetaaaaaan…!!! *kabur*